HEALTH BELIEF MODEL (HBM) &
THEORY OF REASONED ACTION (TRA)
LUQMAN EFFENDI, S.Sos., M.Kes
Department of Public Health
Faculty of Medicine and Health
University of Muhammadiyah Jakarta
luqmona@yahoo.com.au
Department of Public Health
Faculty of Medicine and Health
University of Muhammadiyah Jakarta
luqmona@yahoo.com.au
Health Belief Model (HBM)
•Termasuk dalam pendekatan intrapersonal
•Pendekatan yang dilakukan menekankan
pada aspek kognitif atau model kognitif
•Digunakan untuk meramalkan perilaku
peningkatan kesehatan.
•Perilaku kesehatan ditentukan secara
langsung oleh dua keyakinan:
–Ancaman yang dirasakan (perceived threat of
injury or illness)
–Pertimbangan keuntungan dan kerugian
(benefits and costs)
•Penilaian tentang ancaman ditentukan oleh:
–Ketidak-kekebalan yang dirasakan (perceived
vulnerability)
–Keseriusan yang dirasakan (perceived of severity)
–Petunjuk untuk berperilaku (cues to action) seperti:
media masa, kampanye, nasehat orang lain, penyakit
dari anggota keluarga yang lain, dll
media masa, kampanye, nasehat orang lain, penyakit
dari anggota keluarga yang lain, dll
•Ancaman, keseriusan, ketidak-kekebalan dan
pertimbangan keuntungan dan kerugian,
dipengaruhi oleh:
–Variabel demografis: usia, jenis kelamin, latar
belakang budaya
–Variabel sosiopsikologis: kepribadian, kelas sosial,
tekanan sosial
–Variabel struktural: pengetahuan dan pengalaman
tentang masalah
PENERAPAN
•Fokus asli HBM adalah perilaku pencega-han yang
berkaitan dengan dunia medis seperticheck-up,
screening,dan immuni-zation.
•Menurut HBM, perilaku imunisasi akan terjadi jika:
–Kemungkinan terkena penyakit tinggi
–Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat
–Kemungkinan terkena penyakit tinggi
–Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat
serius
–Imunisasi adalah cara yang paling efektif untuk
mencegahpenyakit
–Tidak ada hambatan serius untuk imunisasi
•Saat ini HBM telah diaplikasikan juga pada kebiasaan
seseorang yang dikaitkan dengan perkembangan
kondisi kronis seperti:Perilaku merokok, diet, olah
raga, penggunaan alkohol dll.
kondisi kronis seperti:Perilaku merokok, diet, olah
raga, penggunaan alkohol dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar